Menghafal Al-Qur’an di Usia Dewasa: Mungkinkah?

Hikmah Terkini

Banyak yang merasa menghafal Al-Qur’an hanya untuk anak-anak. Padahal, sejarah membuktikan banyak ulama dan muslim dewasa bahkan lanjut usia berhasil hafal Al-Qur’an. Artikel ini hadir untuk memberi motivasi dan tips praktis.

1. Bukti Nyata: Tidak Ada Kata Terlambat

  • Syaikh Ahmad Nuaina, seorang dokter anak di Mesir, mulai menghafal Al-Qur’an menjelang usia 30 tahun. Dengan konsisten menghafal dua baris setiap hari, beliau akhirnya menjadi hafizh dalam 10 qira’at yang berbeda.

  • Ummu Shalih, seorang wanita usia 70-an, berhasil menyelesaikan hafalan 12 juz Al-Qur’an di usia 82 tahun, melalui pendekatan bertahap, repetisi, dan dukungan keluarga.

  • Imam al-Kisā’ī memulai perjalanan menuntut ilmu (termasuk Al-Qur’an dan qira’at) di usia sekitar 40 tahun—contoh inspiratif bahwa usaha serius tak mengenal batas usia.

  • Cerita lainnya tentang Al-Qaffāl al-Marwazī, yang mulai belajar agama di usia 30-an dan kemudian dikenal sebagai ulama besar Mazhab Syafi’i juga mempertegas bahwa niat dan usaha, bukan waktu lahir, yang menentukan suksesnya usaha hafal Al-Qur’an.

2. Dalil dari Sahabat tentang Menghafal dan Memahami

Dalam hadits yang diriwayatkan, para sahabat Nabi ﷺ sering mempelajari sekitar sepuluh ayat untuk dipahami dan diamalkan, sebelum mereka lanjut ke ayat berikutnya. Ini menunjukkan bahwa kedalaman pemahaman lebih penting daripada kecepatan.

Menurut salah satu riwayat tentang Ibn Umar, beliau membutuhkan waktu hingga empat tahun hanya untuk menghafal Surat Al-Baqarah—menegaskan bahwa tidak apa-apa melambat asalkan tetap istiqamah dan memahami makna hafalan.

3. Motivasi dan Kesaksian Nyata dari Komunitas

Secara daring, banyak orang berbagi pengalaman menghafal Al-Qur’an di usia dewasa:

“Yes; saya termasuk yang menghafal setelah usia 50 tahun, bahkan para sahabat dapat menghafal saat sudah dewasa”—kata salah satu murid Syaikh Abd al-Muhsin al-‘Abbad.
“Saya memulai sekitar usia 21, Alhamdulillah… sekarang saya berusia 33 tahun dan never left the Qur’an”—cerita motivatif dari pengguna Reddit lainnya.

4. Tips Praktis Menghafal Al-Qur’an di Usia Dewasa

a) Niat Lurus & Konsistensi

Kunci utama adalah niat ikhlas karena Allah SWT, bukan sekadar target hafalan. Kemudian, lakukan secara konsisten, meski hanya dengan sedikit, tetapi rutin.

b) Mulai dari yang Sederhana

Mulailah dengan surat pendek yang sering dibaca dalam shalat; misalnya Juz Amma. Atau bisa mengikuti saran guru seperti dua baris per hari, seperti yang dilakukan Syaikh Ahmad Nuaina.

c) Gunakan Teknologi Pendukung

  • Aplikasi hafalan seperti beHafizh (dikembangkan oleh UGM) menyediakan fitur audio looping, tes hafalan, pencatat capaian, dan pengingat harian.

  • Audio murottal (bacaan tartil dari qari ternama) sangat membantu dalam memperbaiki tajwid dan pelafalan.

  • Video pembelajaran di YouTube atau platform dakwah digital juga bisa memberi inspirasi dan teknik efektif.

d) Hafal Sedikit tapi Disertai Istiqamah

Setelah hafalan, set waktu untuk muroja’ah (mengulang)—preferensinya harian, mingguan, bulanan. Teknik seperti 3T+1M (Tajwid, Tafsir, Tartil, Muroja’ah) bermanfaat untuk memperkuat hafalan.

e) Pahami Maknanya

Ritme lupa bisa ditekan jika kita tadabbur (memahami) ayat Al-Qur’an tersebut. Seperti perkataan ‘Abdullah bin Mas’ud: “Menghafal bukan hanya mengingat huruf, tapi memahami dan mengamalkan.” .

5. Kesimpulan

  • Usia bukan penghalang. Tersedia banyak contoh nyata—dokter, nenek, ulama besar—semua membuktikan: dimulai kapan saja selama ada niat dan konsistensi, goal jadi hafizh itu sangat mungkin dicapai.

  • Strategi efektif meliputi: mulai dari kecil (dua baris atau surat pendek), menggunakan teknologi, tetap istiqamah, memperkuat hafalan via muroja’ah, dan memahami maknanya.

  • Pesan utamanya: Tidak ada kata terlambat untuk menjadi sahabat Al-Qur’an.

Semoga artikel ini menjadi pemicu semangat dan manfaat bagi yang membacanya. Kalau Anda mau, saya bisa bantu siapkan panduan satu bulan rencana hafalan atau infografik motivasi untuk dipublikasikan secara visual di Kabar Muslim.

Daftar Rujukan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *